HERBA SAMBILOTO
ØLiterature gambar : Materia
Medika Indonesia II, hal 23, thn 1977, Depkes RI
- Klasifikasi :
Nama
Simplisia : Andrographis herba
Tanaman
Asal : Andrographis paniculata
Divisi
: Magnoliophyta
Sub
Divisi :
Spermatophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Scorphuriales
family
: Acanthaceae
Genus
: Andrographis
Spesies :
Andrographis paniculata
Kandungan
: Asam kersik, dammar, logam
alkali
Khasiat
: Diuretik, Anti piretik
a. Makroskopis :
Batang tidak berambut, tebal 2 mm sampai 6 mm,
jelas persegi empat, batang bagian atas seringkali dengan sudut agak berusuk.
Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari batang, bentuk lanset samapi
bentuk lidah tombak, panjang 2 cm samapi 7 cm, labar 1 cm sampai 3 cm, rapuh,
tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung meruncing, tepi daun rata.
Permukaan atas berwarna hijau tua atau hijau kecoklatan, permukaan bawah
berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek. Kelopak bunga terdiri dari 5 helai
daun kelopak, panjang 3 mm sampai 4 mm, berambut. Daun mahkota berwarna putih
sampai keunguan. Buah berbentuk jorong, pangkal dan ujung tajam, panjang lebih
kurang 2 cm, lebar lebih kurang 4 mm, kadang-kadang pecah secara membujur
menjadi 4 keping. Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua sampai hijau
kecoklatan, permukaan dalam berwarna putih atau utih kelabu. Biji agak keras,
panjang 1,5 mm sampai 3 mm, lebar lebih kurang 2 mm, permukaan luar berwarna
coklat muda bertonjol-tonjol. Pada penampang melintang biji terlihat endosperm
berwarna kuning kecoklatan, lembaga berwarna putih kekuningan.
b. Mikroskopis :
Daun :
epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel berbentuk segi empat, kutikula tipis,
pada penampang tangensial tampak berbentuk polygonal, dinding sampai lurus,
tidak terdpat stomata. Pada lapisan epidermis terdapat banyak sel litosis yang
berisi sistolit, sistolit banyak mengandung kalsium karbonat. Sel litosis
umumnya lebih besar dari pada sel epidermis, bentuk jorong atau bulat telur
dengan permukaan bertonjolan hingga mirip rangkaian buah anggur, panjang 60 µm
sampai 150 µm, lebar 30 µm sampai 80 µm. Rambut kelenjar banyak, terletak agak
tenggelam di lapisan epidermis, sel pangkal kecil dan bersel satu, kepala
kelenjar terdiri dari beberapa sel, garis tengah kepala kelenjar 40 µm sampai
65 µm, tinggi 15 µm sampai 25 µm. Rambut penutup sangat sedikit, umumnya
terdapat di epidermis atas pada tulang daun, bentuk kerucut berujung tumpul, bersel
2, dinding tipis, berukuran panjang 30 µm sampai 125 µm. Sel epidermis bawah
lebih kecil dari sel epidermis atas, pada penampang tangensial tampak dinding
samping bergelombang. Stomata sangat banyak, tipe bidiasitik dan diasitik,
umumnya bidiasitik. Rambut kelenjar dan litosis lebih banyak terdapat di
epidermis bawah dari pada di epidermis atas. Jaringan palisade umumnya terdiri
dari 1 lapis sel, jarang yang 2 lapis. Jaringan bunga karang terdiri dari
beberapa lapis sel bungakarang, tersusun renggang dengan rongga udara yang
besar, diantara sel bungakarang terdapat juga sel litosis serupa dengan yang
terdapat di epidermis. Berkas pembuluh tipe bikolateral.
Batang :
epidermis terdiri dari 1 lapis sel yang terentang tangensial, pada penmapang
tangensial terlihat berbentuk segi empat panjang, dinding samping lurus,
kutikula agak tebal; pada epidermis terdapat rambut kelenjar dan litosis
seperti yang terdapat pada epidermis daun. Jaringan kolenkim terdapat dibawah
epidermis, terutama pada sudut batang. Parenkim korteks terdiri dari beberapa
lapis sel. Serabut perisikel berdinding tebal, agak berlignin, lumen sempit.
Floem sekunder sedikit. Sebagian besar xilem sekunder terdiri dari serabut
kayu; pembuluh kayu bernoktah dan pembuluh kayu berpenebalan tangga tersebar.
Empulur terdiri dari sel besar berbentuk polygonal, dinding bernoktah, sel
empulur berisi hablur kalsium oksalat berbentuk jarum, panjang hablur 15 µm
samapi 50 µm. Kelopak bunga : pada epidermis luar terdapat rambut penutup dan
rambut kelenjar. Rambut penutup umumnya terdiri dari 1 sel, kadang-kadang
bersel 2, bentuk kerucut, panjang 40 µm samapi 175 µm, dinding tebal, kutikula
bergaris-garis. Rambut kelenjar terdapat 2 tipe, tipe pertama serupa dengan
rambut kelenjar pada daun tipe kedua mempunyai tangkai kelenjar bersel 3 sampai
5 dan kepala kelenjar berbentuk serupa mangkok bersel banyak. Kulit buah :
epidermis luar terdiri dari sel pipih berbentuk polygonal memanjang atau serupa
serabut pendek berdinding agak tebal, kutikula tebal bergaris; pada epidermis
terdapat stomata serupa stomata pada daun, juga terdapat rambut kelenjar dengan
tangkai panjang bersel banyak serupa rambut kelenjar tipa kedua pada kelopak
bunga; di bawah epidermis terdapat jaringan berisi zat berwarna coklat
kekuningan. Epidermis dalam tediri dari 1 lapis sel pipih, dinding tebal,
bernoktah. Mesokrap terutama terdiri dari serabut sklerenkim berdinding tebal,
bernoktah dan berlignin. Didaerah sekat mesokrap terdiri dari parenkim
bernoktah dan sel batu dengan lumen besar, dinding tebal, noktah jelas,
berlignin.
Biji :
kulit biji tediri dari 1 lapis sel, pipih berpapila pendek, dinding tipis,
kutikula tipis. Endosperm terdiri dari sel berbentuk bulat panjang, dinding
tebal tidak berlignin, tidak berwarna, umumnya tersusun radial, sel penuh
berisi butir-butir minyak dan aleuron. Embrio selnya lebih kecil dari sel
endosperm, dinding tipis, berisi butir-butir minyak.
Serbuk :
warna hijau kelabu, rasa sangat pahit. Fragmen pengenal adalah fragmen
epidermis atas dan epidermis bawah dengan litosis; fragmen mesofil daun, rambut
kelenjar dari kelopak bunga, rambut penutup kelopak bunga, sel batu dari kulit
buah, epidermis kulit buah dengan stomata, berkas pembuluh, sistolit yang lepas
dari sel, fragmen serabut kulit buah; fragmen endosperm dari biji, fragmen
empulur batang, hablur kalsium oksalat berbentuk jarum jarang kelihatan.
Ø Literatur
: Materia Medika Indonesia III, hal
20-25, thn 1979, Depkes RI.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus